Tahu bukan lagi makanan asing di Indonesia. Saking lazimnya, tahu bahkan mendapat gelar makanan sejuta umat karena kehadirannya bisa kita temukan mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah.
Namun begitu, tahu juga sering kali disepelekan karena harganya yang murah. Padahal, tahu adalah salah satu sumber makanan kaya protein yang bisa dijangkau ketimbang ikan salmon atau daging sapi.
Tahu juga mengandung delapan asam amino esensial, sumber zat besi, mangan, selenium, fosfor dan masih banyak lagi.
Di balik bentuknya yang sederhana, tahu ternyata kaya akan manfaat dan khasiat. Yang paling juara, tahu adalah sumber makanan sehat untuk mencegah kanker payudara dan manapouse pada wanita.
Menurunkan Kolesterol
Tahu bukan lagi makanan asing di Indonesia. Saking lazimnya, tahu bahkan mendapat gelar makanan sejuta umat karena kehadirannya bisa kita temukan mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah.
Namun begitu, tahu juga sering kali disepelekan karena harganya yang murah. Padahal, tahu adalah salah satu sumber makanan kaya protein yang bisa dijangkau ketimbang ikan salmon atau daging sapi.
Tahu juga mengandung delapan asam amino esensial, sumber zat besi, mangan, selenium, fosfor dan masih banyak lagi.
Di balik bentuknya yang sederhana, tahu ternyata kaya akan manfaat dan khasiat. Yang paling juara, tahu adalah sumber makanan sehat untuk mencegah kanker payudara dan manapouse pada wanita.
Tahu berbahan dasar biji kedelai yang diproses sedemikian rupa. Biji kedelai inilah sumber kekayaan protein dari sepotong tahu. Protein kedelai diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Tahu dan Kanker Payudara
Hal ini bisa terjadi karena kedelai mengandung fitoestrogen, sejenis hormon estrogen yang ditemukan pada makanan nabati.
Zat inilah yang secara alami mengikat reseptor estrogen pada sel manusia sehingga berpotensi mengurangi risiko kanker payudara.
Namun begitu, penderita kanker payudara jenis tertentu justru dihimbau untuk tidak mengonsumsi tahu atau tempe.
Alasannya karena dapat memicu peningkatan jumlah hormon estrogen dalam tubuh yang justru akan merangsang kanker menyebar lebih cepat.
Baik Untuk Manapouse
Karena kandungan phytoestrogen dari kedelai, wanita yang memasuki manapouse disarankan untuk rutin mengonsumsi tahu.
Selama menopause, produksi alami estrogen berhenti dan gejala tidak nyaman dari manapouse pun bisa timbul. Fitoestrogen bisa bertindak sebagai penambah estrogen sehingga meringankan gejala manapouse pada wanita seperti emosi, tubuh terasa panas, dan lainnya.
Untuk mendapatkan manfaatnya, kita sebaiknya rutin mengonsumsi tahu minimal seminggu sekali, atau lebih sering akan lebih baik.
Toh, tahu sangat mudah diolah menjadi aneka macam masakan lezat. Digoreng dengan sambal atau disemur saja sudah sangat nikmat. Yuk konsumsi tahu untuk kesehatan kita!
Namun begitu, tahu juga sering kali disepelekan karena harganya yang murah. Padahal, tahu adalah salah satu sumber makanan kaya protein yang bisa dijangkau ketimbang ikan salmon atau daging sapi.
Tahu juga mengandung delapan asam amino esensial, sumber zat besi, mangan, selenium, fosfor dan masih banyak lagi.
Di balik bentuknya yang sederhana, tahu ternyata kaya akan manfaat dan khasiat. Yang paling juara, tahu adalah sumber makanan sehat untuk mencegah kanker payudara dan manapouse pada wanita.
Menurunkan Kolesterol
Tahu bukan lagi makanan asing di Indonesia. Saking lazimnya, tahu bahkan mendapat gelar makanan sejuta umat karena kehadirannya bisa kita temukan mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah.
Namun begitu, tahu juga sering kali disepelekan karena harganya yang murah. Padahal, tahu adalah salah satu sumber makanan kaya protein yang bisa dijangkau ketimbang ikan salmon atau daging sapi.
Tahu juga mengandung delapan asam amino esensial, sumber zat besi, mangan, selenium, fosfor dan masih banyak lagi.
Di balik bentuknya yang sederhana, tahu ternyata kaya akan manfaat dan khasiat. Yang paling juara, tahu adalah sumber makanan sehat untuk mencegah kanker payudara dan manapouse pada wanita.
Tahu berbahan dasar biji kedelai yang diproses sedemikian rupa. Biji kedelai inilah sumber kekayaan protein dari sepotong tahu. Protein kedelai diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Tahu dan Kanker Payudara
Hal ini bisa terjadi karena kedelai mengandung fitoestrogen, sejenis hormon estrogen yang ditemukan pada makanan nabati.
Zat inilah yang secara alami mengikat reseptor estrogen pada sel manusia sehingga berpotensi mengurangi risiko kanker payudara.
Namun begitu, penderita kanker payudara jenis tertentu justru dihimbau untuk tidak mengonsumsi tahu atau tempe.
Alasannya karena dapat memicu peningkatan jumlah hormon estrogen dalam tubuh yang justru akan merangsang kanker menyebar lebih cepat.
Baik Untuk Manapouse
Karena kandungan phytoestrogen dari kedelai, wanita yang memasuki manapouse disarankan untuk rutin mengonsumsi tahu.
Selama menopause, produksi alami estrogen berhenti dan gejala tidak nyaman dari manapouse pun bisa timbul. Fitoestrogen bisa bertindak sebagai penambah estrogen sehingga meringankan gejala manapouse pada wanita seperti emosi, tubuh terasa panas, dan lainnya.
Untuk mendapatkan manfaatnya, kita sebaiknya rutin mengonsumsi tahu minimal seminggu sekali, atau lebih sering akan lebih baik.
Toh, tahu sangat mudah diolah menjadi aneka macam masakan lezat. Digoreng dengan sambal atau disemur saja sudah sangat nikmat. Yuk konsumsi tahu untuk kesehatan kita!