Bayi dan balita sangat rentan tertular penyakit dikarenakan sistem imunnya yang belum sesempurna orang dewasa. Batuk berdahak adalah penyakit yang sering diderita oleh masyarakat karena sangat cepat penyebarannya.
Terlebih pada saat-saat pergantian musim, saat kondisi tubuh sedang drop, capek dan lemah karena kurang istirahat dan olah raga. Asupan vitamin yang cukup tentunya bisa membantu menguatkan stamina tubuh disamping istirahat yang cukup & olah raga yang teratur.
Biasanya jika ada seorang anggota keluarga yang terkena flu atau batuk, anggota keluarga yang lain akan tertular juga tergantung sistem ketahanan tubuh masing-masing tentunya. Bayi dan balita adalah obyek yang paling rentan tertular karena sistem ketahanan tubuhnya yang masih lemah.
Orang dewasa apabila terkena sakit batuk berdahak dirinya bisa mengeluarkan dahaknya, baik melalui hidung atau mulut. Tapi apabila bayi dan balita kita yang terkena sakit tersebut, mereka belum mampu mengeluarkan dahak, hasilnya hal ini akan sangat mengganggunya dan menambah parah sakitnya.
Orang tua kami biasanya memberikan minuman ekstrak kembang (bunga) belimbing wuluh kepada anak-anaknya untuk mengobati batuk. Selain sebagai pereda batuk, ekstrak kembang belimbing wuluh juga membantu untuk mengeluarkan dahak pada bayi dan balita. Akhirnya, hingga sekarang kami terbiasa menggunakan ekstrak kembang belimbing wuluh sebagai obat batuk keluarga, terutama untuk balita kami.
Disamping warnanya yang khas merah maron, dan dengan tambahan gula batu sebagai pemanis membuat anak-anak kami tidak menolak ketika disuruh meminum ekstrak kembang belimbing wuluh.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbil) termasuk suku atau familia Oxalidaceae. Secara tradisional tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti batuk, asma, diabetes, rematik, gondongan, sariawan, sakit gigi, gusi berdarah sampai tekanan darah tinggi (hipertensi). Bagian yang biasa digunakan adalah buah, batang, daun dan bunganya.
Keempat bagian tersebut Banyak mengandung senyawa yang berkhasiat, diantaranya adalahsaponin, tannin, glukosida, hingga kalsiumSebagai obat hipertensi yakni dengan merebus 3 buah belimbing wuluh yang diiris dengan 3 gelas air sampai tinggal setengahnya, kemudian saring dan minum di pagi hari. Untuk mengatasi sariawan dengan belimbing wuluh, caranya dengan mengunyah atau ditempelkan pada bagian yang sariawan.
Sebagai obat asma atau sesak nafas, cukup dengan merebus bunga belimbing wuluh dengan air dan gula batu. Lalu diminum sehari 2-3 kali sehari sampai asma dan alerginya sembuh. Belimbing wuluh juga mampu mengobati batuk kering, kandungan kaliumnya mampu melancarkan dahak dan menurunkan panas
Berikut adalah cara membuat ekstrak kembang belimbing wuluh sebagai obat asma yang bisa juga dimanfaatkan sebagai obat batuk atau pengeluar dahak pada anak:
Catatan: Hasil bisa saja berbeda pada tiap orang, tergantung dengan kondisi tubuh seseorang. sebeum mengaplikasikannya sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada para ahli/dokter dibidangnya. semua onformasi bersumber dari media online. kami tidak bertamggung jawab apabila terjadi sesuatu hal di luar ekspektasi.
Terlebih pada saat-saat pergantian musim, saat kondisi tubuh sedang drop, capek dan lemah karena kurang istirahat dan olah raga. Asupan vitamin yang cukup tentunya bisa membantu menguatkan stamina tubuh disamping istirahat yang cukup & olah raga yang teratur.
Biasanya jika ada seorang anggota keluarga yang terkena flu atau batuk, anggota keluarga yang lain akan tertular juga tergantung sistem ketahanan tubuh masing-masing tentunya. Bayi dan balita adalah obyek yang paling rentan tertular karena sistem ketahanan tubuhnya yang masih lemah.
Orang dewasa apabila terkena sakit batuk berdahak dirinya bisa mengeluarkan dahaknya, baik melalui hidung atau mulut. Tapi apabila bayi dan balita kita yang terkena sakit tersebut, mereka belum mampu mengeluarkan dahak, hasilnya hal ini akan sangat mengganggunya dan menambah parah sakitnya.
Orang tua kami biasanya memberikan minuman ekstrak kembang (bunga) belimbing wuluh kepada anak-anaknya untuk mengobati batuk. Selain sebagai pereda batuk, ekstrak kembang belimbing wuluh juga membantu untuk mengeluarkan dahak pada bayi dan balita. Akhirnya, hingga sekarang kami terbiasa menggunakan ekstrak kembang belimbing wuluh sebagai obat batuk keluarga, terutama untuk balita kami.
Disamping warnanya yang khas merah maron, dan dengan tambahan gula batu sebagai pemanis membuat anak-anak kami tidak menolak ketika disuruh meminum ekstrak kembang belimbing wuluh.
Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbil) termasuk suku atau familia Oxalidaceae. Secara tradisional tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti batuk, asma, diabetes, rematik, gondongan, sariawan, sakit gigi, gusi berdarah sampai tekanan darah tinggi (hipertensi). Bagian yang biasa digunakan adalah buah, batang, daun dan bunganya.
Keempat bagian tersebut Banyak mengandung senyawa yang berkhasiat, diantaranya adalahsaponin, tannin, glukosida, hingga kalsiumSebagai obat hipertensi yakni dengan merebus 3 buah belimbing wuluh yang diiris dengan 3 gelas air sampai tinggal setengahnya, kemudian saring dan minum di pagi hari. Untuk mengatasi sariawan dengan belimbing wuluh, caranya dengan mengunyah atau ditempelkan pada bagian yang sariawan.
Sebagai obat asma atau sesak nafas, cukup dengan merebus bunga belimbing wuluh dengan air dan gula batu. Lalu diminum sehari 2-3 kali sehari sampai asma dan alerginya sembuh. Belimbing wuluh juga mampu mengobati batuk kering, kandungan kaliumnya mampu melancarkan dahak dan menurunkan panas
Berikut adalah cara membuat ekstrak kembang belimbing wuluh sebagai obat asma yang bisa juga dimanfaatkan sebagai obat batuk atau pengeluar dahak pada anak:
- Siapkan segenggam kembang belimbing wuluh (seperti gambar diatas) atau secukupnya, bisa yang sedang mekar atau yang masih kuncup.
- Cuci bersih
- Siapkan 5 gelas air dan panaskan air tersebut diatas kompor dengan api yang kecil (jangan terlalu besar).
- Masukkan kembang belimbing wuluh dan gula batu secukupnya, rebus hingga air menguap dan berubah jadi warna merah
- Aduk terus hingga air berubah menjadi merah tua (agak pekat) dan sampai tersisa airnya kira-kira 2 gelas.
- Matikan kompor, biarkan ekstrak kembang belimbing wuluh tersebuh mendingin
- Saring ekstrak kembang belimbing tersebut dan siapkan tempat untuk menyimpannya.
- Simpan di lemari es untuk pemakaian beberapa kali.
- Minumkan ekstrak kembang belimbing wuluh2-3 kali dalam sehari. Semoga tips yang sederhana ini bisa bermanfaat bagi pembaca, dan selamat mencoba.
Catatan: Hasil bisa saja berbeda pada tiap orang, tergantung dengan kondisi tubuh seseorang. sebeum mengaplikasikannya sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada para ahli/dokter dibidangnya. semua onformasi bersumber dari media online. kami tidak bertamggung jawab apabila terjadi sesuatu hal di luar ekspektasi.