Usus Buntu, bukan karena makan biji2an? Dulu kita seringkali diingatkan orang tua kita jangan telan biji jeruk, nanti usus buntu! Saya pernah diskusi dengan teman yang seorang dokter bedah.
Dokter itu menerangkan bahwa dia sudah ribuan kali mengoperasi orang yang kena sakit usus buntu. Selama dia operasi usus buntu, belum juga pernah dia menemukan di dalam usus buntu itu yang namanya biji jeruk, biji jambu, biji cabe, apalagi biji durian.
Dokter itu menerangkan pula, bahwa sakit usus buntu terjadi karena kita : KURANG MINUM AIR!
Bukan karena makan biji-bijian. Sesimple itu kah?? Ya, karena kurang minum air, bisaberakibat frekwensi BaB juga berkurang. Frekensi BAB berkurang, sementara makanan yang kita makan sudah jadi sampah, yang siap dibuang, mampet di usus besar.
Akhirnya kotoran itu naik, dan masuk ke usus buntu. Karena sudah berupa kotoran, membusuk, jadilah infeksi. Infeksi terjadi, kadar darah putih naik (karena ada infeksi). Maka kalau ada gejala Usus Buntu, saat di check darah, kadar leukosit pasti naik dengan tajam.
Jadi, kalau mau terhindar dari usus buntu : Banyaklah minum air putih!! Kotoran didalam usus buntu akan keluar di ‘flushing’ oleh air putih.
Sekedar panduan (yang saya dapat di toilet VICO), di tempat Urinoir mereka, ada 4 lingkaran ttg warna air kencíng :
Lalu dibawahnya ada penjelasan.
Kita bisa tahu kita kurang minum dari warna air sení kita. Keep drinking guys…. drink Water, not softdrink, coffee or alcohol… (minum air yang banyak, jangan minum softdrink, kopi atau alkohol)
Jika merasakan ada manfaatnya, kirimkan informasi ini kepada teman2 yg anda cintai. Kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan bagi kita semua.
Dokter itu menerangkan bahwa dia sudah ribuan kali mengoperasi orang yang kena sakit usus buntu. Selama dia operasi usus buntu, belum juga pernah dia menemukan di dalam usus buntu itu yang namanya biji jeruk, biji jambu, biji cabe, apalagi biji durian.
Dokter itu menerangkan pula, bahwa sakit usus buntu terjadi karena kita : KURANG MINUM AIR!
Bukan karena makan biji-bijian. Sesimple itu kah?? Ya, karena kurang minum air, bisaberakibat frekwensi BaB juga berkurang. Frekensi BAB berkurang, sementara makanan yang kita makan sudah jadi sampah, yang siap dibuang, mampet di usus besar.
Akhirnya kotoran itu naik, dan masuk ke usus buntu. Karena sudah berupa kotoran, membusuk, jadilah infeksi. Infeksi terjadi, kadar darah putih naik (karena ada infeksi). Maka kalau ada gejala Usus Buntu, saat di check darah, kadar leukosit pasti naik dengan tajam.
Jadi, kalau mau terhindar dari usus buntu : Banyaklah minum air putih!! Kotoran didalam usus buntu akan keluar di ‘flushing’ oleh air putih.
Sekedar panduan (yang saya dapat di toilet VICO), di tempat Urinoir mereka, ada 4 lingkaran ttg warna air kencíng :
- 1. Yang berwarna putih (bening),
- 2. Yang kuning muda,
- 3. Yang kuning agak tua, dan
- 4. Yang kuning tua sekali.
Lalu dibawahnya ada penjelasan.
- 1. Warna bening : You are in good shape! (anda dalam keadaan yg baik)
- 2. Warna kuning muda : You still Ok, but drink more Water. (anda masih OK, tapi minum lebih banyak air)
- 3. Warna Kuning agak Tua : You are being dehidrated! Drink water now! (anda kurang bagus, perbanyak minum)
- 4. Warna kuning tua sekali : Warning, Your body in danger!!! (Badan anda bahaya sekali)
Kita bisa tahu kita kurang minum dari warna air sení kita. Keep drinking guys…. drink Water, not softdrink, coffee or alcohol… (minum air yang banyak, jangan minum softdrink, kopi atau alkohol)
Jika merasakan ada manfaatnya, kirimkan informasi ini kepada teman2 yg anda cintai. Kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai kebaikan bagi kita semua.