Banyak orang yang menyukai kentang. Tanaman ini bisa diolah jadi aneka resep lezat. Tapi, ketika kentang berubah menjadi hijau, banyak yang mengatakan kentang itu menjadi beracun. Apakah ini fakta atau hanya mitos makanan? Dilansir dari laman Elitereaders.com, kentang yang berubah warna menjadi hijau mengandung kadar solanin tinggi.
Zat tersebut diketahui bisa menyebabkan sakit kepala, mual, dan berbagai penyakit yang berhubungan dengan saraf.
Ahli ilmu pangan mengatakan kentang hijau beracun bukan sekedar mitos. Kentang secara alami memproduksi solanin sebagai mekanisme pertahanan terhadap hama.
Jumlah solanin meningkat sesuai dengan suhu hangat dan paparan cahaya.
Sebagaimana dijelaskan dalam artikel yang diterbitkan The New York Times, warna hijau pada kentang juga bisa muncul akibat adanya klorofil, sehingga tidak berbahaya.
Namun, warna hijau juga menandakan adanya produksi solanin yang artinya jumlah racun meningkat. Solanin adalah zat alami yang ditemukan dalam kulit dan daging kentang, tetapi dalam jumlah rendah.
Paparan sinar matahari atau kerusakan kentang juga bisa meningkatkan kadar solanin.
Orang seberat 100 pon mengkonsumsi 16 ons kentang hijau bisa merasakan sakit, kata profesor agronomi Alexander Pavlista.
Hal itu setara dengan makan satu kentang panggang ukuran besar. Jika kentang dengan kadar solanin tinggi dikonsumsi orang bertubuh kecil atau anak-anak, tentu bisa menyebabkan penyakit.
Pavlista yang juga ahli hortikultura di Universitas Nebraska, Lincoln mencatat bahwa kentang hijau biasanya tidak akan dijual dipasar setelah disortir.
Tapi, bagaimanapun juga, kita harus berhati-hati jika menemukannya. Lalu, bagaimana cara terbaik supaya kentang tidak berubah warna menjadi hijau?
Sebaiknya kentang disimpan dalam ruangan kendap udara, dingin, dan area yang redup. Jika menemukan area yang berwarna hijau, potong dan buanglah bagian tersebut.